80 research outputs found

    Poligami dalam Perspektif Al-Qur’an (Analisis Tafsir Surat an-nisa’ ayat 3)

    Get PDF
    Dari paparan di atas, maka bisa disimpulkan bahwa ada tiga pandangan ulama terkait poligami. Yaitu Poligami dibolehkan oleh al-Qur’an. Illat (sebab) kebolehan poligami tersebut bukan didorong oleh motivasi seks atau kenikamatan biologis, tetapi oleh motovasi agama, sosial, dan kemanusiaan dan disertai dengan syarat adil di antara para istri. Meskipun poligami dibolehkan, tetapi perlu digaris bawahi bahwa al-Qur’an mengisyaratkan poligami berpotensi besar untuk menyebabkan kezaliman. Oleh karena itu al-Qur’an menganjurkan untuk monogamy. Prinsip perkawinan dalam al-Qur’an adalah monogamy. Syarat poligami menurut poligami menurut poligami menurut ulama yang membolehkan poligami dengan batas maksimal sembilan istri sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad Saw. Muhammad Saw. mengawini janda-janda yang ditinggalkan suaminya yang tewas dalam peperangan. al-Qur‟an pun membolehkan poligami sampai empat istri. Kebolehan poligami maksimal empat ini pun bisa dilakukan hanya dalam keadaan darurat, dengan syarat berbuatadil. Adapun hikmah dari poligami menurut as}-S}abuni ada tiga. Pertama, mengangkat harkat martabat wanita sendiri. Kedua, untuk keselamatan dan terjaganya keluarga. Ketiga, untuk keselamatan masyarakat umum. Disampingitu, as}-Sa}buni,  juga  harusdiakui  bahwa,  poligami  masih  jauh  lebih  baik  dari pergaulan bebas yang melanda duniasecara umum. Juga tidak kalah pentingnya untuk mencatat bahwa, poligami merupakan salah satunya cara menyelesaikan masalah yang muncul, seperti jumlah wanita yang dalam sejarah umat manusia tetap lebih banyak dari pria. Denngan kata lain, polligami bisa dilakukan lebih banyak karena tuntutan sosial masyarakat yang ada

    Etika Berhias Bagi Wanita Menurut Al-Qur’an Surat Al-Ahzab Ayat: 33

    Get PDF
    Islam sangat menjaga kesucian dan kebersihan seorang perempuan dengan dilarangnya menampakkan perhiasan mereka terhadap siapa saja yang bukan mahramnya, maka dari itu diwajibkan bagi seorang wanita apabila hendak keluar rumah agar supaya berhijab secara syarar’i demi menjaga kemulyaanya dan memeliharanya dari pandangan-pandangan yang merusak dan penglihatan-penglihatan yang beracun serta membentenginya dari incaran penyeleweng. Allah berfirman:   يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا Artinya: Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang. (al-Ahzab ayat 59)   Kata الجلا بيب itu adalah jamak dari  بجلبا (jilbab) yang dikenakan kaum perempuan di kepalanya untuk berhijab dan menutupi dirinya. Allah memerintahkan semua kaum perempuan mukmin untuk menjulurkan jilbab mereka agar menutupi bagian-bagian yang indah dari diri mereka, yaitu rambut, wajah, dan sebagainya, sehingga mereka dikenal sebagai perempuan yang menjaga diri, sehingga mereka tidak terfitnah dan tidak juga membuat orang lain terfitnah oleh diri mereka, lalu mereka diganggu.[1] Sementara itu, pandangan Ibnu Katsir dalam menafsirkan al-Qur’an dibagi menjadi dua, sumber riwayah dan dirayah.[2] Sumber Riwayah, sumber ini antara lain meliputi al-Qur’an, sunnah, pendapat sahabat, pendapat Tabi’in. Dan sumber-sumber tersebut merupakan sumber primer dalam Tafsir Ibnu Katsir. Sumber Dirayah, yang dimaksud sumber Dirayah adalah pendapat yang telah dikutip oleh Ibnu Katsir dalam penafsirannya. Sumber selain dari kitab-kitab kodifikasi pada sumber Riwayat, juga kitab-kitab tafsir dan bidang selainnya dari ulama’ mutaakhirin sebelum atau seangkatan dengannya. Mengawali penafsirannya Ibnu Katsir mengelompokkan ayat-ayat yang brurutan yang dianggap berkaitan dan berhubungan dalam tema kecil, cara ini tergolong model baru pada masa itu. Pada masa sebelumnya atau semasa dengan Ibnu katsir, para mufassir kebanyakan kata perkata atau kalimat perkalimat. Penafsiran perkelompok ayat ini membawa pemahaman adanya munasabah ayat dalam setiap kelompok ayat itu dalam tartib mushafi. Dengan begini akan diketahui adanya keintegralan pembahasan al-Qur’an dalam satu tema kecil yang dihasilkan kelompok ayat yang mengandung munasabah antara ayat-ayat al-Qur’an, yang mempermudah sesorang dalam memahami kandungan al-Qur’an  serta yang paling penting adalah terhindar dari penafsiran secara parsial yang bisa keluar dari maksud teks. Dari cara tersebut, menunjukkan adanya pemahaman lebih utuh yang dimiliki Ibnu Katsir dalam memahami adanya munasabah dalam urutan ayat, selain munasabah antar ayat yang telah banyak diakui kelebihannya oleh para peneliti.   [1] Syaikh Abdul Aziz bin Baz, 2019. Tabarruj, Untuk Siapa Engkau Berhias. Op.Cit, ha 7 [2] Nur Faizan Mazwan, 2002.  Kajian Deskriptif Tafsir Ibnu katsir. Op.Cit, hal 8

    Konsep Musyawarah dalam Al-Qur’an (Kajian Tematik dalam Penafsiran M. Quraish Shihab)

    Get PDF
    Penafsiran M. Quraish Shihab terhadap ayat-ayat musyawarah; Surah al-Baqarah ayat 233 ialah bahwa dalam hal penyusuan atau penyapihan anak hendaklah kedua orang tua melakukan musyawarah. Akan tetapi dalam ayat tersebut beliau lebih menekankan kepada konsep penyusuan anak. Surah Ali-‘Imran ayat 159 ialah bahwa bermusyawarah dalam melakukan rencana supaya tidak terjadi kesalahpahaman dan dengan sikap lemah lembut. Dalam hal ini yang menjadi ibrah bagi kita adalah peristiwa perang Uhud. Surah Asy-Syura ayat 38 ialah bahwa musyawarah itu disamakan dengan madu di mana madu berarti sesuatu yang hasilnya baik sehingga musyawarah adalah upaya untuk mencari pendapat yang lebih baik dari beberapa orang. Musyawarah menurut M. Quraish Shihab adalah diambil dari asal katanya yaitu madu yang berarti hasilnya yang baik sehingga musyawarah adalah mengambil sesuatu yang baik dari beberapa orang yang sedang berkumpul

    Implementasi ajaran Tarjumah pada Jama’ah Rifa’iyah di Desa Srinahan Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan

    Get PDF
    Penelitian tentang ajaran Tarjumah ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal, di antaranya adalah ide-ide tentang pembaharuan ajaran Islam, baik dalam bidang ushuluddin, fiqh maupun tasawuf. Selanjutnya besarnya pengaruh ajaran Tarjumah bagi masyarakat Nusantara, khususnya warga Desa Srinahan baik dalam segi ekonomi, sosial dan juga agama. Selain itu, munculnya gerakan Islam moderat yang ada di Desa Srinahan justru memunculkan fenomena sosial berupa toleransi antara warga Srinahan yang menjadi Jama’ah Rifa’iyah dengan warga non Rifa’iyah. Mereka saling mendukung, gotong royong dan bekerjasama dalam melaksanakan kegiatan rutinan yang telah ditetapkan bersama oleh Pengurus Ranting Rifa’iyah Desa Srinahan. Untuk menghasilkan jawaban dan kesimpulan yang dapat dipahami oleh pembaca, penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, yaitu dengan terlibat secara aktif di lapangan penelitian dan mengolah data yang berkaitan dengan penelitian, seperti melakukan observasi dan wawancara. Untuk menghasilkan jawaban dan kesimpulan yang dapat dipahami sebagai berikut, penulis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif, yaitu dengan terjun langsung ke lapangan penelitian dan mengolah data yang berkaitan dengan penelitian, seperti dengan melakukan observasi dan wawancara. . Pertama, ajaran Kiai Ahmad Rifa'i di Desa Srinahan dibagi menjadi tiga bagian: penerapan ajaran dalam ranah akhlak (fiqih), syari'ah (ushuluddin), dan agama (ushuluddin) (tasawuf).Kedua, respons masyarakat Rifa‟iyah di Desa Srinahan dalam menjaga kemurnian ajaran Tarjumah saat ini ialah dengan mengikuti arus zaman dan menyesuaikan konteks perkembangan zaman, hal ini dapat dilihat dengan didirikannya beberapa lembaga pendidikan Rifa‟iyah. Masyarakat di luar Rifa‟iyah di sekitar Desa Srinahan beranggapan bahwa orang yang mengikuti ajaran Tarjumah Kiai Ahmad Rifa‟i adalah orang Islam dan warga negara yang berhak mendapat perlindungan yang sama, baik secara hukum maupun sosial

    Analisis Strategi Word of Mouth Marketing Akun Instagram @exploresawahlunto

    Get PDF
    ABSTRAK Kota Sawahlunto “Little Holland” terus berkembang dalam memajukan wisatanya, di dukung dengan potensi wisata Kota Sawahlunto yang memiliki bangunan tua yang sangat beragam,realistis tampaknya untuk menjadi salah satu kota tua terbaik di Indonesia. Penggunaan Media sosial dalam pariwisata merupakan yang tidak bisa terelakan lagi, bahkan pariwisata-pariwisata besar seperti Dubai memiliki account Instagram untuk branding wisata, ini menggambarkan bahwa effect sosial media untuk branding pariwisata begitu kuat.Hal inilah yang mendorong lahirnya account Instagram @Exploresawahlunto. Penelitian ini membahas tentang strategi Word of Mouth Marketing account Instagram @Exploresawahlunto. @Exploresawahlunto sendiri adalah account Instagram untuk memperkenalkan destinasi wisata yang ada di kota Sawahlunto. Word of Mouth Marketing sangat penting untuk memperkenalkan sebuah brand untuk dibicarakan secara positif oleh pasar yang dijadikan target.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini juga menggunakan teknik wawancara dengan narasumber Admin account Instagram @Exploresawahlunto, pakar Word of Mouth Marketingdan salah satu followers. Elemen Word of Mouth Marketing yang digunakan pada penelitian ini adalah talker, topic, tools, take a part, track dan timing. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diketahui bahwa strategi word of mouth marketing yang digunakan oleg account Instagram @exploresawahlunto berhasil membuat oraqng tertarik untuk mengikuti account Instagram tersebut dan menjadi pembicaraan oleh orang banyak dan membuat Kota Sawahlunto lebih dikenal dan dan ramai dikunjungi. Kata Kunci:Word of Mouth Marketing, Media Sosial, Instagra

    PERANCANGAN BACK-END APLIKASI RUMANTARA DENGAN GAYA ARSITEKTUR REST MENGGUNAKAN METODE ITERATIVE INCREMENTAL

    Get PDF
    Tempat penginapan adalah salah satu kebutuhan wisatawan dalam berwisata, sebuah trend baru untuk penginapan adalah menginap di rumah penduduk lokal. Wisatawan lebih memilih menginap di rumah penduduk lokal karena harga yang lebih murah dan ingin mendapatkan pengalaman kebudayaan penduduk setempat yang otentik melalui aplikasi penyedia informasi tempat penginapan penduduk lokal secara online. Sistem penyewaan kamar secara online bukanlah hal yang baru di Indonesia, ada beberapa perusahaan kompetitor yang sudah menjalankan bisnisnya di Indonesia. Airbnb dan AiryRoom adalah contoh perusahaan yang menjalankan bisnis di area penyewaan kamar. Airbnb berfokus pada penyewaan rumah, dan Airyroom berfokus pada penyewaan kamar hotel. Untuk hal ini, area bisnis yang berjalan di penyewaan kamar di rumah penduduk lokal masih belum terdapat kompetitior, dan kesempatan ini dimanfaatkan pada penelitian. Pada penelitian ini akan dibangun aplikasi yang membantu wisatawan dalam mencari kamar di rumah penduduk lokal yang bisa disewa secara online. Aplikasi yang akan dikembangkan bernama Rumantara. Rumantara adalah perusahaan startup yang berjalan pada area penyewaan kamar di rumah penduduk lokal. Tujuan utama Rumantara adalah membantu wisatawan yang ingin menginap di kamar rumah penduduk lokal secara mudah dan efisien, dan juga untuk membantu meningkatkan perekonomian penduduk lokal yang menyewakan kamar nya. Untuk mendapatkan hasil yang baik pada pengembangan aplikasi Rumantara, arsitektur sistem dibagi menjadi beberapa layer yaitu back end API, front end, dan mobile (Android). Penelitian ini akan berfokus ke pengembangan back end API Rumantara. Konsep yang digunakan pada penelitian adalah arsitektur REST yang diterapkan pada API. Konsep ini dapat mempermudah pendistribusian data dari satu server ke berbagai client di platform web dan mobile. Untuk mendukung konsep REST pada penelitian digunakan framework Laravel untuk pembangunan aplikasi. Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan pada penelitian adalah Iterative Incremental, dimana metode ini menjadikan kebutuhan pengguna sebagai prioritas. Metode ini sesuai dengan kondisi Rumantara saat ini, yaitu ukuran tim pengembang yang kecil, tapi membutuhkan hasil yang bagus dari kebutuhan pengguna. Pada penelitian ini jumlah iterasi yang dibutuhkan adalah sebanyak 3 kali untuk menghasilkan versi alpha dari Rumantara. Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi back end yang menyediakan seluruh fungsi yang dibutuhkan oleh client web dan mobile untuk menjalakan fungsi – fungsi bisnis

    IDIOM BAHASA JEPANG YANG MENGGUNAKAN NAMA HEWAN DAN PADANANNYA DALAM BAHASA INDONESIA

    Get PDF
    Pada penelitian ini dibahas tentang makna idiom bahasa Jepang yang menggunakan nama hewan berkaki empat dan memiliki padanan makna dalam idiom bahasa Indonesia. Idiom adalah dua kata atau lebih yang digabungkan menjadi satu, yang secara keseluruhan memiliki makna tertentu. Dalam bahasa Jepang idiom disebut ‘kanyouku’. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui struktur pembentuk idiom dan makna dari idiom bahasa Jepang dan padanan makna dalam idiom bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Terdapat tiga tahapan dalam penelitian ini, yang pertama tahap pengumpulan data dengan metode Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) dan teknik catat. Kedua tahap analisis data menggunakan metode teknik Pilah Unsur Penentu (PUP). Ketiga tahap penyajian data menggunakan metode penyajian informal. Data idiom bahasa Jepang diperoleh dari beberapa karya tulis seperti novel, cerpen, artikel dan website . Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pengklasifikasian idiom bahasa Jepang yang dikemukakan oleh Miyaji (1982), dan teori yang dikemukakan oleh Chaer (1990) tentang makna idiom. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengklasifikasian idiom bahasa Jepang yang menggunakan hewan berkaki empat yaitu doushi kanyouku dan meishi kanyouku. Pada penelitian ini tidak ditemukan idiom bahasa Jepang yang termasuk ke dalam pengklasifikasian keiyoshi kanyouku. Hasil penemuan padanan makna antara idiom bahasa Jepang dan idiom bahasa Indonesia yaitu, ‘bekerja keras’, ‘orang tidak dikenal’, tidak berguna’, ‘semua orang’, ‘sempit’, ‘tidak berpendirian’, ‘komplotan’, ‘panjang dan lama’, ‘membutuhkan pertolongan’, ‘pura-pura malu’, dan ‘cocok’. Kata kunci : idiom , Kanyouku, nama hewan, padana

    KONSEP KECERDASAN EMOSI DALAM TAFSIR MAHĀSIN AL-TA’WĪL

    Get PDF
    Penelitian ini berjudul Konsep Kecerdasan Emosi Dalam Tafsir Mahāsin al-Ta’wīl. Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa dalam al-Qur‟an banyak ayat yang mengungkap tingkah laku manusia baik yang bersifat individu (intrapersonal) atau yang bersifat sosial (interpersonal) dan sekaligus mengungkap tingkah laku yang bersifat ketuhanan (metapersonal). Manusia merupakan makhluk Allah Swt yang unik dibanding dengan makhluk yang lainnya. Allah Swt memberikan seperangkat instrumen kepada manusia untuk dapat menjalani kehidupan di muka bumi ini. Seperangkat instrumen dimaksud seperti indera, akal, emosi nurani dorongan (drive), dan kecerdasan. Apabila dibandingkan dengan makhluk yang lain, manusia mempunyai kapasitas kecerdasan yang paling tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah, Pertama, untuk mengetahui konsep kecerdasan emosi dalam tafsir Mahasin al-Ta’wil karya Jamaluddin al-Qasimi. Kedua, mengetahui relevansi penafsiran Jamaluddin al- Qasimi dalam konteks kekinian. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) dengan menggunakan pendekatan tematik tokoh. Adapun sumber data dari penelitian ini adalah data primer, yaitu tafsir Mahāsin al-Ta’wīl karya Jamaluddin al-Qasimi. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini adalah kitab, buku, dan jurnal yang relevan yang berkaitan dengan objek penelitian. Pengumpulan data penelitian ini diperoleh dari literatur yang berkaitan dengan obyek penelitian, maka metode yang digunakan adalah dokumentasi, yaitu mengumpulkan kitab, buku, dan jurnal yang berkaitan dengan tema penelitian. Sedangkan analisis data dari penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu menguraikan dan mendeskripsikan pemikiran Jamaluddin al-Qasimi dalam tafsir Mahāsin al-Ta’wīl mengenai konsep kecerdasan emosi. Kemudian menggunakan metode analitis, yaitu melakukan kajian konsepsional terhadap ayat yang mengandung makna term kecerdasan emosi dalam tafsir Mahāsin al-Ta’wīl. Hasil dari penelitian ini adalah, konsep kecerdasan emosi dalam tafsir Mahāsin al-Ta’wīl terdiri dari kecerdasan pribadi dan kecakapan sosial. Pertama, kecerdasan pribadi meliputi aspek kesadaran diri berupa kemampuan bersabar atas meninggalkan hal-hal yang diharamkan, sabar dalam beribadah, dan sabar ketika mendapat musibah, aspek pengendalian diri berupa kemampuan untuk bersyukur ketika mendapat kenikmatan, dan aspek motivasi berupa kemampuan untuk bertaubat dari perbuatan dosa. Kedua, kecakapan sosial, yang meliputi aspek empati berupa kesadaran untuk mendahulukan kepentingan orang lain, dan aspek keterampilan sosial berupa kemampuan untuk berbuat baik kepada sesama. Konsep kecerdasan emosi dalam tafsir Mahāsin al-Ta’wīl relevan untuk diterapkan dalam konteks kekinian, yaitu berupa kecerdasan pribadi dan kecakapan sosial
    corecore